Friday, October 28, 2011

Macam-macam Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Ada 2 macam penalaran, yaitu metode Induktif dan metode Deduktif.

Induktif

Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Ada 3 macam penalaran induktif:

Generalisasi
           Merupakan penarikan kesimpulan umum dari pernyataan atau data-data yang ada.
           Generalisasi dibagi menjadi 2, yaitu :
             - Generalisasi Sempurna / Tanpa loncatan induktif => Fakta yang diberikan cukup banyak dan    meyakinkan.

Contoh :

- Sensus Penduduk.

- Jika dipanaskan, besi memuai.

Jika dipanaskan, baja memuai.

Jika dipanaskan, tembaga memuai.

Jadi, jika dipanaskan semua logam akan memuai.

               - Generalisasi Tidak Sempurna / Dengan loncatan induktif => Fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada.

Contoh : Setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong-royong, kemudian kita simpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong.

Analogi
          Merupakan penarikan kesimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta. Pada analogi biasanya membandingkan 2 hal yang memiliki karakteristik berbeda namun dicari persamaan yang ada di tiap bagiannya.

          Tujuan dari analogi :

          - Meramalkan kesamaan.

          - Mengelompokkan klasifikasi.

          - Menyingkapkan kekeliruan.

         => Contoh :

          Leeteuk adalah personil Super Junior.

          Leeteuk berbakat di semua bidang hiburan.

          Yesung adalah personil Super Junior.

          Oleh sebab itu, Yesung berbakat di semua bidang hiburan.
Kausal
           => Merupakan proses penarikan kesimpulan dengan prinsip sebab-akibat.

           => Terdiri dari 3 pola, yaitu :

           a. Sebab ke akibat => Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat ke kesimpulan sebagai efek.

              Contoh : Karena terjatuh di tangga, Kibum harus beristirahat selama 6 bulan.

           b. Akibat ke sebab => Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat ke kejadian yang dianggap  penyebabnya.

              Contoh : Jari kelingking Leeteuk patah karena memukul papan itu.

            c. Akibat ke akibat => Dari satu akibat ke akibat lainnya tanpa menyebutkan penyebabnya.

Deduktif

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Ada 2 bentuk penalaran deduktif:
- Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.

- Entimem
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.

Sumber :
http://eziekim.wordpress.com/2011/02/20/penalaran-ii-metode-deduktif/
http://eziekim.wordpress.com/2011/02/13/penalaran-i-metode-induktif/
http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/wacana/173.html?task=view

No comments:

Post a Comment