Friday, June 29, 2012

Jembatan Barelang Tertabrak Kapal

Jembatan  Barelang (Batam, Rempang, Galang) merupakan jembatan kebanggan warga Batam yang dibuat pada tahun  1992 sepanjang 2264 meter, jembatan ini menghubungkan pulau-pulau yang ada di Provinsi kepulauan Riau seperti Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang,Pulang Galang, Pulau Baru.
    Jembatan Berelang IV yang menghubungkan Pulau galang-galang Baru mengalami rusak parah karena ditabrak oleh kapal Ausie 1 asal yang sedang sandar dipelabuhan. Kapal Ausie 1 berasal dari Australia yang disandarkan dipelabuhan untuk menjadi rumah bagi pekerja salah satu perusahaan. Kapal Ausie tidak memiliki mesin dengan kata lain tidak bisa dijalankan lagi.
    Kejadian jembatan Berelang VI dengan kapal Ausie terjadi pada Rabu 6 Juni 2012 ketika semua orang sedang tidur sekitar jam 03,30 WIB. Kapal Ausie yang seharusnya tetap bersandar dipelabuhan namun terbawa pasang surut air laut dan angin yang kencang sampai ke jembatan VI Barelang. Karena tabrakan keras dari kapal Ausie menyebabkan Jembatan rusak sepanjang 45 Meter, karena kerusakan itu membuat jembatan ini tidak bisa digunakan lagi untuk sementara waktu. 

Ironi Jakarta di Usia ke-484

Sesuai keputusan Walikota Jakarta pada priode 1952-1957 yang menetapkan hari jadi kota Jakarta pada tanggal 22 juni 1527, tanggal ini dipilih setelah melalui perundingan oleh ahli-ahli sejarah seperti Mohamad Yamin, Sukanto, dan Sudarjo yang dipilih pemerintah  untuk mencari bukti hari jadi kota jakarta. Tanggal 22 Juni 1527 dipilih oleh ahli sejarah dengan berpikiran bahwa fatahillah seorang panglima perang dari kerajaan Demak mendirikan kota yang diberi nama jayakarta dan sekarang bernama jakarta.
    Tepat pada tahun 2012 kota Jakarta sudah memiliki umur yang sudah sangat tua yaitu ke 484, namun kota jakarta masih belum bisa memberikan kenyamanan bagi warganya untuk tinggal di dikota yang sudah tua ini. Jakarta merupakan salah satu kota besar yang berada di Indonesia bahkan Asia, yang memiliki kehidupan sampai 24 jam tanpa berhenti selalu ramai kapanpun.
    Usia yang sudah mencapai 484 tahun masih banyak yang harus dibenahi oleh pemerintah kota jakarta bahkan Indonesia. Masalah-masalah yang harus ditangani adalah seperti kemacetan, kebanjiran, sampah, konflik antara golongan, keamanan, polusi dan masih banyak lagi,
    Kemacetan merupakan masalah utama yang sangat sulit diatasi oleh pemerintah, walikota dan gubernur selalu berganti namun kemacetan masih tetap ada bahkan bertambah parah. banyak waktu yang dihabisi oleh warga jakarta dijalanan karena kemacetan yang tidak pernah diatasi, yang bisa membuat tingkat stress sangat tinggi. Banyak cara yang sudah dilakukan pemerintah untuk mengatasi kemacetan seprti trans jakarta, pelebaran dan pembuatan jalan, aturan lalu lintas (3 in 1) dan masih banyak lagi.
Masalah besar yang menjadi perhatian khusus oleh pemerintah lainya adalah kebanjiran, setiap musim hujan pasti Jakarta akan terendam oleh banjir yang membuat warga menjadi menderita karena kehilangan harta dan penyakit yang diderita. Pemerintah melakukan penangan yang sangat serius untuk banjir jakarta, langkah-langkah pasti yang dilakukan untuk mengurangi banjir itu seperti penggalian dan pelebaran kali, pembuatan kanal barat dan timur, pembersihan salura air yang tersumbat dan masih banyak lagi.
    Semoga dihari jadi ke-484 Jakarta terlepas dari segala masalah seperti banjir, macet dan yang lainya, sehingga jakarta menjadi kota yang layak huni dan nyaman bagi masyarakat yang tinggal didalamnya.

Thursday, June 28, 2012

Pesawat TNI AU Kembali Jatuh


Pesawat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) kembali jatuh dan membuat Indonesia kembali berduka. Pesawat Fokker-27 jatuh di komplek Rajawali jalan Branjangan yang masih berada didaerah Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur tanggal 21 juni 2012. Pesawat ini mulai digunakan oleh TNI AU sejak tahun 1976 di skuadron 2.
            Pesawat Fokker-27 terbang dalam rangka latihan rutin, namun Tuhan berkata lain kamis itu merupakan penerbangan terakhir bagi Pilot Mayor Penerbang Heri Setyawan. Mayor Penerbang Heri merupakan Pilot yang membawa pesawat tragis itu, Pilot Heri memiliki jam jam terbang tinggi dalam penerbangan.
            Pesawat Fokker-27 ketika jatuh langsung menimpa pemukiman rumah yang menyebabkan korban warga sipil, dalam kejadian ini ada 11 korban yang meninggal dunia. Diantara itu 4 orang merupakan warga sipil yang ada dirumah, sedangkan 7 orang merupakan Prajurit TNI yang ikut dalam latihan itu.
            Semoga Tragedi memilukan ini menjadi yang terakhir yang terjadi di Indonesia. Kejadian ini harus menjadi pelajaran penting bagi Pemimpin TNI dan Pemerintah agar tidak terulang lagi kejadian seperti ini, karena nyawa orang tidak bersalah yang menjadi taruhanya.